....
Dan jika suatu saat
Buah hatiku, buah hatimu
Untuk sementara waktu pergi
Usahlah kau pertanyakan
Buah hatiku, buah hatimu
Untuk sementara waktu pergi
Usahlah kau pertanyakan
ke mana kakinya kan melangkah
Kita berdua tahu, dia pasti
Kita berdua tahu, dia pasti
Pulang ke rumah
....
Diatas merupakan petikan lirik dari lagu "Di Beranda"
oleh sekelompok musisi yang sedang mendominasi playlist gua sehari-hari, Banda
Neira. Lagu ini menceritakan mengenai dialog seorang ayah dan ibu tentang
anaknya yang sedang merantau. Mungkin terkesan aneh kalau gua memetik lagu ini,
gua bukan seorang ibu, dan jelas sekali belum punya anak. Namun setelah membaca
blog mereka lebih lanjut, ternyata kata-kata di lirik ini sebenarnya kata-kata
yang ingin disampaikan sang penulis untuk ibunya yang disamarkan dalam bentuk
dialog ayah-ibu. Ya, seakan-akan ayah nya lah berkata seperti itu pada ibunya,
padahal sebenarnya ini adalah curahan hati anak untuk ibunya. Bait diatas
merupakan bait favorit gua, Entah kenapa, bait ini memiliki daya tarik yang
sangat tinggi, Bagi gua bait ini memiliki optimisme, keyakinan seorang anak,
kepercayaan sang orang tua, dan kehangatan sebuah rumah.
'Such a beautiful lyric', itu pikiran pertama gua setelah
mendengar lagu ini, namun kedua kali mendengar lagu ini, tiba-tiba sesuatu
mengganggu pikiran gua. Apakah gua sudah dapat mengatakan hal tersebut kepada
kedua orang tua gua? Ya gua memang merantau di kota orang, namun jarak nya
dapat ditempuh dalam 4 jam perjalanan, bahkan gua pun selalu pulang ke rumah
setidaknya 2 minggu sekali. Apakah gua sudah pantas mengatakan hal tersebut
disaat jarak kurang lebih 200 km merupakan satu-satunya penghalang gua dengan
rumah? Bukannya gua ingin jauh-jauh dari rumah, apalagi dari orang tua, God
knows I can't stay in Bandung more than 2 weeks without seeing them, maksud
gua adalah bahwa gua belum berjalan cukup jauh, tempat gua berada sekarang
terasa terlalu normal, hampir terlalu aman malah, maka dari itu gua masih harus
berjalan jauh untuk melihat dunia lebih luas lagi
Lagu ini mengingatkan gua akan satu mimpi yang hampir gua
lupakan; Keliling Dunia! tahun lalu bahkan gua melukis sebuah peta dunia besar
di dinding kamar gua, tujuannya selain untuk memperindah kamar adalah untuk
mengingatkan gua bahwa dunia bukan hanya kamar gua, namun ada dunia luar, dan
saat melukis itu gua berjanji bahwa suatu hari gua akan melihat peta dunia
tersebut dengan bangga karena gua sudah mengunjungi tempat-tempat di peta
tersebut. Amin. Rasanya ingin segera lulus dan mencari beasiswa ke luar negeri,
ke negara entah berantah disana. Ingin segera menapakan kaki di negara yang tak
dikenal, ingin belajar sesuatu yang baru, ingin melakukan hal besar, ingin
segera berpetualang dan berjalan jauh, jauh, jauh. Terdengar sangat
mengandai-andai memang, semester satu saja belum selesai tapi soksokan sekali
sudah bicara tentang pendidikan selanjutnya. Ya namanya juga sedang
bersemangat.....
Mungkin nanti, pada saat itu gua bisa mengatakan bait terebut kepada orang tua gua, di saat gua sudah melangkah jauh, menentukan pilihan hidup sendiri, dan menemukan petualangan baru.
Semoga nanti, suatu saat, gua bisa membanggakan orang tua gua,
dan membalas semua kepercayaan serta doa-doa dari mereka.
Amin
Dan apabila mungkin ada yang penasaran, ini lagunya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar